BERBAGI ILMU

Senin, 23 Mei 2022

7 SUMBER DAYA ASET SDN 15 PADANG SARAI

7 SUMBER DAYA ASET SDN 15 PADANG SARAI

7 SUMBER DAYA ASET SDN 15 PADANG SARAI

SD Negeri 15 Padang Sarai
Sumber: koleksi pribadi penulis

    SD Negeri 15 Padang Sarai adalah sebuah Satuan Pendidikan yang terletak di pinggir kota Padang. Posisinya yang strategis, karena terletak dipinggir jalan raya membuat siapa saja dapat dengan mudah menemukan sekolah ini

    SD Negeri 15 Padang Sarai hanyalah sekolah kecil dengan luas 512 m2, yang semua tanahnya sudah habis dipakai untuk mendirikan bangunan. Butuh imajinasi dan kreatifitas yang tinggi dari kepala sekolah dan guru-guru untuk menyulap sekolah ini sehingga bisa menjadi taman bermain yang menyenangkan bagi siswa. Suara bising dari lalu lalang kendaraan adalah hal yang biasa bagi kami, karena posisi sekolah yang di pinggir jalan raya. bahkan, suara khas gemerik roda-roda kereta api seakan sedang berpacu dengan matahari yang mulai meninggi sangat akrab sekali di telingan para siswa siswi,  sambil sesekali disertai dengan berita tabrakan entah dari ereta api ataupun dari jalan raya. 

    Terganggukah dengan keadaan ini? tentu saja sesekali kami merasa terusik. terkadang guru-guru yang sedang asik menerangkan terpaksa harus berhenti sejenak, karena deru laju kereta api disertai klaksonnya yang melengking mengalahkan kerasnya suara kami. Tak jarang, keadaan itu membuat siswa lupa akan materi yang sedang di pelajari dan kami, yah.. tinggal mengulanginya lagi.

    Itulah segelintir cerita diantara cerita menarik lainnya di sekolah tempat saya mengabdi semenjak tahun 2012 sampai saat ini, dan semoga allah berkenan saya bisa terus mengabdi disini. Masih banyak lagi cerita seru lainnya, yang jika saya ceritakan disini bakal panjaangg,, dan tentunya nggak nyambung dengan materi, hehe...

    Seperti yang telah saya pelajari pada modul "Pemimpin dalam Pengelolaan Sumberdaya", membaca segala kekurangan bukanlah hal utama yang membuat kemajuan atau perubahan ke arah yang lebih baik. Namun, mengkaji kekayaan yang dimiliki, akan memudahkan kita mencapai tujuan yang kita inginkan. Kekayaan itu bukan hanya materi, tetapi segala macam aset yang merupakan sumberdaya yang ada di sekolah.

    Berikut adalah pemetaan 7 Sumber daya Aset yang menjadi modal bagi SD Negeri 15 Padang Sarai 

yang digambarkan pada peta pikiran berikut ini!

Pemetaan Aset SD Negeri 15 Padang Sarai
Sumber: koleksi pribadi penulis

    Berdasarkan peta pikiran di atas, dapat dijabarkan masing-masing aset tersebut sebagai modal utama sekolah dalam bergerak baik dalam merencanakan maupun melaksanakan program-program sekolah.

Aset SD Negeri 15 Padang Sarai yang pertama adalah modal manusia, yang terdiri dari guru, siswa, tendik, dan Komite sekolah. Guru - guru di SD Negeri 15 Padang Sarai sudah memiliki kualifikasi pendidian S1, yang mana sebahagian besarnya telah memiliki sertifikat pendidik. Kemampuan guru yang heterogen membuat kerjasama dan kolaborasi antara kami berjalan dengan baik. Meskipun beberapa diantara kami akan memasuki masa purna bhakti, tak menyurutkan semangat dan keaktifan dari mereka untuk bekerjasama dalam menjalankan program-program sekolah. Selain guru, Tenaga pendidik di SD Negeri 15 Padang Sarai juga memiliki ijazah yang linear dengan profesi mereka, sehingga memudahkan mereka dalam bekerja dan memahami tugas-tugas yang akan di kerjakannya. Kolaborasi antara guru-guru tidak terlepas dari peran kepala sekolah Ibu Mursanti, S.Pd. Seorang kepala sekolah yang energik, mengayomi dan memberi kesempatan seluas-luasnya kepada guru-guru untuk berinovasi dan berkarya serta mengikuti pembaharuan-pembaharuan dengan terus belajar. Beliau juga memiliki prestasi, diantaranya pernah menjadi IK untuk Kepala Sekolah di Kota Padang. Sebagai Kepala Sekolah di sebuah sekolah inti, beliau tidak hanya membawahi guru-guru yang ada di sekolah saja, melainkan juga sebagai ketua gugus dari beberapa sekolah yang ada di gugus X. Namun kemauan belajar dan mengupdate ilmu membuat beliau enjoy dengan jabatan yang beliau emban saat ini, dan tidak mengalami kendala yang berarti dalam pelaksanaannya.

Foto Majelis Guru SD Negeri 15 Padang Sarai
Sumber:: Koleksi pribadi penulis

    Selain Guru, SD Negeri 15 Padang Sarai juga memiliki siswa dengan latar belakang dan kemampuan yang heterogen, namun mau bekerjasama dan saling membantu. kegiatan tutor sebaya merupakan hal yang akrab bagi mereka dalam proses pembelajaran, karena mereka dibiasakan untuk saling berbagi dan membantu dengan teman yang membutuhkan bantuan.

 
Rapat dengan orang tua siswa
Sumber: Koleksi pribadi penulis

    Siswa yang mau berkolaborasi dan bekerjasama tidak terlepas dari peran orang tua yang sangat berperan aktif dalam memantau proses pembelajaran anaknya, baik di rumah maupun di sekolah, serta mendukung sepenuhnya program-program sekolah. hal ini di tunjukkan dengan partisipasi aktif dari orang tua dalam kegiatan-kegiatan sekolah seperti perlombaan antar orang tua, paguyuban kelas, dan kegiatan lainnya.

    Terjalinnya hubungan baik dan kerjasama antara guru, siswa, tendik dan orang tua siswa tidak terlepas dari peran serta komite selah sebagai penyambung lidah antara orang tua siswa dengan sekolah. Untuk menjalankan perannya itu, komite sekolah SD Negeri 15 Padnag Sarai selalu menyediakan waktunya jika sewaktu-waktu di ajak berdiskusi mngenai sekolah, sehingga segala macam kegiatan yang berlangsung di sekolah dilakukan sepengetahuan komite sekolah tersebut.

Rapat Komite Sekolah
Sumber: Koleksi Pribadi Penulis

Modal yang kedua adalah modal sosial. Melakukan sesuatu dengan cara bergotong royong, baik dengan warga sekolah, maupun dengan orang tua siswa adalah salah satu ontoh modal sosial dari SD Negeri 15 Padang Sarai. selain itu, sekolah juga dikelilingi oleh masyaraat yang peduli akan pendidikan, serta mau berkontribusi dalam menyumbangkan tenaga dan pikirannya demi kemajuan sekolah.

Kegiatan gotong royong di SD Negeri 15 Padang Sarai
Sumber: koleksi pribadi penulis

    Modal yang ketiga adalah Modal Fisik. SD Negeri 15 Padang Sarai sudah memilii gedung sendiri, yang di butia sudah adanya sertifiat dari notaris. Gedung tersebut terdiri atas Ruangan Kepala Sekolah, Ruangan Guru, Ruangan Tata Usaha, 9 Ruangan kelas, MUshalla, wc siswa laki-laki dan perempuan yang sudah terpisah, UKS, mushalla, pustaka dan gudang. 

    Modal yang ke empat adalah modal agama dan budaya. Agama siswa yang heterogen, membuat toleransi beragama sangat di junjung tinggi disini. siswa saling menghargai agama dan serta tata cara beribadah agama masing-masing, sehingga bentrokan antar siswa dengan agama yang berbeda tidak pernah terjadi.

Kegiatan eagamaan di SD Negeri 15 Padang Sarai
Sumber: Koleksi pribadi penulis

    Selain agama yang heterogen, siswa juga berasal dari daerah dan latar belakang ekonomi yang berbeda. namun perbedaan itu tidak serta merta menjadi jurang pemisah antara mereka, melainkan menjadi pengikat tali persaudaraan. hal ini membuat siswa saling berbaur dan saling belajar dan memahami budaya dan kebiasaan masing-masing.

    Modal yang ke lima adalah modal Politik, berupa kerjasama yang terjalin antara SD Negeri 15 Padang Sarai dengan instansi lain, baik instansi pemerintahan maupun swasta, seperti dinas sosial dalam program sekolah ramah anak, dinas lingkungan hidup dalam program Adiwiyata, BPBD dalam program Sekolah Aman Bencana, Puskesmas Anak Air dalam program-program kesehatan, BROMOB Padang Sarai dalam kegiatan penyemprotan sekolah, Polsek Koto Tangah dalam kegiatan sosialisasi Narkoba dan kejahatan - kejahatan yang mungkin dialami oleh siswa. 

Penyuluhan cara menyikat gigi yang benar dari Puskesmas Anak Air
Sumber: koleksi pribadi penulis

    Selain kerjasama lintas organisasi, SD Negeri 15 Padang Sarai juga menjalin kerjasama dengan media massa seperti koran Padang yang melakukan liputan seputar kegiatan sekolah, dan kerjasama dengan TV Nasional, berupa peliputan kegiatan ekstrakurikuler siswa yang di siarkan dalam acara Fun Talent RTV.


                                                  Peliputan kegiatan ekskul tari oleh Fun Talent RTV                                                               Sumber: koleksi pribadi penulis

    Modal yang ke enam adalah modal finansial. dalam menjalankan segala macam kegiatan, suatu sekolah membutuhkan anggaran biaya yang dapat dimanfaatkan sewaktu-waktu, baik anggaran rutin maupun tidak. Anggaran biaya tersebut termasuk ke dalam modal finansial atau modal keuangan. Modal finansial SD Negeri 15 Padang Sarai diantaranya adalah Dana BOS sebagai sumber dana utama, DAK, dan dana kewirausahaan. Untuk menunjang kemampuan siswa dalam berwirausaha, SD Negeri 15 Padang Sarai juga membuat Budikdamber (Budidaya Ikan di Dalam Ember), dan bercocok tanam dengan metode Hidroponik yang dikelola oleh siswa mulai dari perawatan, sampai penjualan.

Panen lele Budidamber di SD Negeri 15 Padang Sarai
Sumber: Koleksi pribadi penulis

    Modal yang ke tujuh adalah modal lingkungan alam. SD Negeri 15 Padang Sarai berada pada lokasi yang strategis, yaitu di pinggir jalan raya. Di seberang jalan, terdapat Christine Hakim Ide Park, yang bisa di manfaatkan untuk pembelajaran renang dan kegiatan wawancara pada materi kegiatan ekonomi. Pesisir pantai yang juga dapat di jangkau dalam waktu 20 menit, juga sering dimanfaatkan sebagai penyegaran proses pembelajaran yang selalu dilaksanakan di dalam kelas dengan membawa siswa belajar sambil menikmati alam pada materi yang terkait dengan pesisir pantai tentunya. Selain itu, kondisi perbukitan yang juga dapat di jangkau dalam waktu 30 menit saja juga sering dimanfaatkan untuk kegiatan study wisata, serta ekstrakurikuler seperti pramuka, karate, dan lain sebagainya. 

    Kegiatan wirausaha BUDIKDAMBER, atau budaya ikan di dalam ember merupakan salah satu keunikan dari sekolah kami, dimana belum ada sekolah lain yang memprogramkan kegiatan ini sebagai program kewira usahaan bagi siswa. Pada kegiatan ini siswa diajarkan untuk belajar berwirausaha, mulai dari menebar benih, merawat, menjual, sampai mengatur keuangan diserahan kepada siswa sebagai salah satu usaha sekolah dalam mengajarkan siswa dalam berwirausaha.

Senin, 25 April 2022

Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

DUNIA PENDIDIKAN KONEKSI ANTAR MATERI 3.1.a.9Dunia Pendidikan


                            PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN

Assalamualaikum wr.wb. Perkenalkan nama saya Hafrinaldi, Calon Guru Penggerak Angkatan 4 dari SD Negeri 15 Padang Sarai. Saya ucapkan terima kasih kepada Fasilitator saya yang selalu membimbing, mengarahkan dan memberikan support kepada saya yaitu Ibu Risna Nelly,M.Pd dan juga kepada Pengajar Praktik saya Bapak Suryadi Fajri,M.Pd. Dalam tulisan ini perkenankan saya membahas tentang Koneksi Antar Materi Modul 3.1.a.9 terkait Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran. Dalam Tugas ini terdapat 10 pertanyaan yang akan saya coba membahasnya satu persatu.

1. Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil?

Filosofi Pratap Triloka khususnya ing ngarso sung tuladha memberikan pengaruh yang besar dalam mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. KHD berpandangan bahwa sebagai seorang guru, itu harus memberikan tauladan atau contoh praktik baik kepada murid. Dalam setiap pengambilan keputusan, seorang guru harus memberikan karsa atau usaha keras sebagai wujud filosofi Pratap Triloka ing madyo mangun karsa dan pada akhirnya guru membantu murid untuk dapat menyelesaikan atau mengambil keputusan terhadap permasalahannya secara mandiri. Guru hanya sebagai pamong yang mengarahkan murid menuju kebahagiaan. Hal ini sesuai dengan filosofi Pratap Triloka Tut Wuri Handayani.

2. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita      ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Setiap guru seyogyanya memiliki nilai-nilai positif yang sudah tertanam dalam dirinya. Nilai-nilai positif yang mampu mempengaruhi dirinya untuk menciptakan pembelajaran yang berpihak pada murid.

Nilai-nilai yang akan membimbing dan mendorong pendidik untuk mengambil keputusan yang tepat dan benar. Nilai-nilai positif tersebut seperti mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, serta berpihak pada murid. Nilai-nilai tersebut merupakan prinsip yang dipegang teguh ketika kita berada dalam posisi yang menuntut kita untuk mengambil keputusan dari dua pilihan yang secara logika dan rasa keduanya benar, berada situasi dilema etika (benar vs benar) atau berada dalam dua pilihan antara benar melawan salah (bujukan moral) yang menuntut kita berpikir secara seksama untuk mengambil keputusan yang benar.

Keputusan tepat yang diambil tersebut merupakan buah dari nilai-nilai positif yang dipegang teguh dan dijalankan oleh kita. Nilai-nilai positif akan mengarahkan kita mengambil keputusan dengan resiko yang sekecil-kecilnya. Keputusan yang mampu memunculkan kepentingan dan keberpihakan pada peserta didik.

Nilai-nilai positif mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif serta berpihak pada murid adalah manifestasi dari pengimplementasian kompetensi social emosional kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran social dan keterampilan berinteraksi social dalam mengambil keputusan secara berkesadaran penuh untuk meminimalisir kesalahan dan konsekuensi yang akan terjadi.

3. Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada modul 2 sebelumnya.

Coaching adalah ketrampilan yang sangat penting dalam menggali suatu masalah yang sebenarnya terjadi baik masalah dalam diri kita maupun masalah yang dimiliki orang lain. Dengan langkah coaching TIRTA, kita dapat mengidentifikasi masalah apa yang sebenarnya terjadi dan membuat pemecahan masalah secara sistematis. Konsep coaching TIRTA sangat ideal apaila dikombinasikan dengan sembilan langkah konsep pengambilan dan pengujian keputusan sebagai evaluasi terhadap keputusan yang kita ambil.

Pembimbingan yang telah dilakukan oleh pendamping praktik dan fasilitator telah membantu saya berlatih mengevaluasi keputusan yang telah saya ambil. Apakah keputusan tersebut sudah berpihak kepada murid, sudah sejalan dengan nilai-nilai kebajikan universal dan apakah keputusan yang saya ambil tersebut akan dapat saya pertanggung jawabkan.

TIRTA merupakan model coaching yang dikembangkan dengan semangat merdeka belajar. Model TIRTA menuntut guru untuk memiliki keterampilan coaching. Hal ini penting mengingat tujuan coaching, yaitu untuk melejitkan potensi murid agar menjadi lebih merdeka. TIRTA adalah satu model coaching yang diperkenalkan dalam Program Pendidikan Guru Penggerak saat ini. TIRTA dikembangkan dari Model GROW. GROW adalah akronim dari Goal, Reality, Options dan Will.

Goal (Tujuan): coach perlu mengetahui apa tujuan yang hendak dicapai coachee dari sesi coaching ini,

Reality (Hal-hal yang nyata): proses menggali semua hal yang terjadi pada diri coachee,

Options (Pilihan): coach membantu coachee dalam memilah dan memilih hasil pemikiran selama sesi yang nantinya akan dijadikan sebuah rancangan aksi.

Will (Keinginan untuk maju): komitmen coachee dalam membuat sebuah rencana aksi dan menjalankannya.TIRTA akronim dari :

: Tujuan

: Identifikasi

: Rencana aksi

TA: Tanggung jawab

4. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan?

Sebagai seorang pendidik, kita harus mampu menjembatani perbedaan minat dan gaya belajar murid di kelas sehingga dalam proses pembelajaran murid mendapatkan pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai profil belajar mereka masing-masing. Untuk itu diperlukan pengambilan keputusan yang tepat agar seluruh kepentingan murid dapat terakomodir dengan baik. Kompetensi sosial dan emosional diperlukan agar guru dapat fokus memberikan pembelajaran dan dapat mengambil keputusan dengan tepat dan bijak sehingga dapat mewujudkan merdeka belajar di kelas maupun di sekolah.

5. Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik.

Keberpihakan dan mengutamakan kepentingan murid dapat tercipta dari tangan pendidik yang mampu membuat solusi tepat dari setiap permasalahan yang terjadi. Pendidik yang mampu melihat permasalahan dari berbagai kaca mata dan pendidik yang dengan tepat mampu membedakan apakah permasalahan yang dihadapi termasuk dilema etika ataukah bujukan moral.

Seorang pendidik ketika dihadapkan dengan kasus-kasus yang fokus terhadap masalah moral dan etika, baik secara sadar atau pun tidak akan terpengaruh oleh nilai-nilai yang dianutnya. Nilai-nilai yang dianutnya akan mempengaruhi dirinya dalam mengambil sebuah keputusan. Jika nilai-nilai yang dianutnya nilai-nilai positif maka keputusan yang diambil akan tepat, benar dan dapat dipertanggung jawabkan dan begitupun sebaliknya jika nilai-nilai yang dianutnya tidak sesuai dengan kaidah moral, agama dan norma maka keputusan yang diambilnya lebih cenderung hanya benar secara pribadi dan tidak sesuai harapan kebanyakan pihak.Kita tahu bahwa Nilai-nilai yang dianut oleh Guru Penggerak adalah reflektif, mandiri, inovatif, kolaboratif dan berpihak pada anak didik. Nilai-nilai tersebut akan mendorong guru untuk menentukan keputusan masalah moral atau etika yang tepat sasaran, benar dan meminimalisir kemungkinan kesalahan pengambilan keputusan yang dapat merugikan semua pihak khususnya peserta didik.

6. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Pengambilan keputusan yang tepat tekait kasus-kasus pada masalah moral atau etika hanya dapat dicapai jika dilakukan melalui 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Dapat dipastikan bahwa jika pengambilan keputusan dilakukan secara akurat melalui proses analisis kasus yang cermat dan sesuai dengan 9 langkah tersebut, maka keputusan tersebut diyakini akan mampu mengakomodasi semua kepentingan dari pihak-pihak yang terlibat , maka hal tersebut akan berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

7. Selanjutnya, apakah kesulitan-kesulitan di lingkungan Anda yang sulit dilaksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Apakah ini kembali ke masalah perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Jawaban saya yaitu iya, kesulitan muncul karena masalah perubahan paradigma dan budaya sekolah yang sudah dilakukan selama bertahun-tahun. Diantaranya adalah sistem yang kadang jika memaksa guru untuk memilih pilihan yang salah atau kurang tepat dan tidak berpihak kepada murid. Yang kedua tidak semua warga sekolah berkomitmen tinggi untuk menjalankan keputusan Bersama. Yang ketiga keputusan yang diambil kadang kala tanpa sepenuhnya melibatkan guru sehingga muncul banyak kendala-kendala dalam proses pelaksanaan pengambilan keputusan.

8. Dan pada akhirnya, apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita?

Menurut pendapat saya, semua tergantung kepada keputusan seperti apa yang diambil, apabila keputusan tersebut sudah berpihak kepada murid dalam hal ini tentang metode yang digunakan oleh guru, media dan sistem penilaian yang dilakukan yang sudah sesuai dengan kebutuhan murid, maka hal ini akan dapat memerdekakan murid dalam belajar dan pada akhirnya murid dapat berkembang sesuai dengan potensi dan kodratnya. Namun sebaliknya apabila keputusan tersebut tidak berpihak kepada murid, dalam hal metode, media, penilaian dan lain sebagainya maka kemerdekaan belajar murid hanya sebuah omong kosong belaka dan tentunya murid tidak akan dapat berkembang sesuai potensi dan kondratnya.

9. Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Ketika guru sebagai pemimpin pembelajaran melakukan pengambilan keputusan yang memerdekakan dan berpihak pada murid, maka dapat dipastikan murid-muridnya akan belajar menjadi oang-orang yang merdeka, kreatif , inovatif dalam mengambil keputusan yang menentukan bagi masa depan mereka sendiri. Di masa depan mereka akan tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang matang, penuh pertimbangan dan cermat dalam mengambil keputusan-keputusan penting bagi kehidupan dan pekerjaannya.

Keputusan yang diambil oleh seorang guru akan menjadi ibarat pisau yang disatu sisi apabila digunakan dengan baik akan membawa kesuksesan dalam kehidupan murid di masa yang akan dating. Demikian sebaliknya apabila kebutuhan tersebut tidak diambil dengan bijaksana maka bisa jadi berdampak sangat buruk bagi masa depan murid-murid. Keputusan yang berpihak kepada murid haruslah melalui pertimbangan yang sangat akurat dimana dilakukan terlebih dahulu pemetaan terhadap minat belajar, profil belajar dan kesiapan belajar murid untuk kemudian dilakukan pembelajaran berdiferensiasi yaitu melakukan diferensiasi konten, diferensiasi proses dan diferensiasi produk.

10. Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Kesimplan yang didapat dari pembelajaran modul ini yang dikaitkan dengan modul-modul sebelumnya adalah :

Pengambilan keputusan adalah suatu kompetensi atau skill yang harus dimiiki oleh guru dan harus berlandaskan kepada filosofi Ki Hajar Dewantara yang dikaitkan sebagai pemimpin pembelajaran.

Pengambilan keputusan harus berdasarkan pada budaya positif dan menggunakan alur BAGJA yang akan mengantarkan pada lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman (well being).

Dalam pengambilan keputusan seorang guru harus memiliki kesadaran penuh (mindfullness) untuk menghantarkan muridnya menuju profil pelajar pancasila.

Dalam perjalanannya menuju profil pelajar pancasila, ada banyak dilema etika dan bujukan moral sehingga diperlukan panduan sembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan untuk memutuskan dan memecahkan suatu masalah agar keputusan tersebut berpihak kepada murid demi terwujudnya merdeka belajar.

Demikian koneksi antar materi modul 3.1. Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran, semoga bermanfaat.

Sebagian Kecil Kegiatan yang dilakukan dalam menempuh PGP demi terciptannya Pembelajaran yang berpusat dan berpihak pada anak sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.

                                                       Berpihak Pada Anak dengan menuntun


                                                         Pembuatan Kesepakatan Kelas


                                                              Operasi Semut (Lingkungan Bersih)





                                               SOSIALISASI MODUL 1 


                                                     SEGITIGA RESTITUSI



                                             PEMBELAJARAN TENTANG  BAGJA

 

 

 

Minggu, 26 Juli 2020

BOLA VOLI DALAM BENTUK KOMBINASI GERAK DASAR KELAS 5

Kombinasi Gerak
Dasar dalam Berbagai

Permainan Bola Besar (BOLA VOLI)

A. Sejarah Bola Voli

Pada awal penemuannya, olahraga permainan bola voli ini diberi nama Mintonette. Olahraga Mintonette ini pertama kali ditemukan oleh seorang Instruktur pendidikan jasmani (Director of Phsycal Education) yang bernama William G. Morgan di YMCA pada tanggal 9 Februari 1895, di Holyoke, Massachusetts (Amerika Serikat). Organisasi ini didirikan pada tanggal 6 Juni 1884 di London, Inggris oleh George William. Setelah bertemu dengan James Naismith (seorang pencipta olahraga bola basket yang lahir pada tanggal 6 November 1861, dan meninggal pada tanggal 28 November 1939), Morgan menciptakan sebuah olahraga baru yang bernama Mintonette. Sama halnya dengan James Naismith, William G. Morgan juga mendedikasikan hidupnya sebagai seorang instruktur pendidikan jasmani. William G. Morgan yang juga merupakan lulusan Springfield College of YMCA, menciptakan permainan Mintonette ini empat tahun setelah diciptakannya olahraga permainan basketball oleh James Naismith. Olahraga permainan Mintonette sebenarnya merupakan sebuah permainan yang diciptakan dengan mengkombinasikan beberapa jenis permainan. Tepatnya, permainan Mintonette diciptakan dengan mengadopsi empat macam karakter olahraga permainan menjadi satu, yaitu bola basket, baseball, tenis, dan yang terakhir adalah bola tangan (handball). Pada awalnya, permainan ini diciptakan khusus bagi anggota YMCA yang sudah tidak berusia muda lagi, sehingga permainan ini-pun dibuat tidak seaktif permainan bola basket.
Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada tahun 1896, pada demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training School. Pada awal tahun 1896 tersebut, Dr. Luther Halsey Gulick (Director of the Professional Physical Education Training School sekaligus sebagai Executive Director of Department of Physical Education of the International Committee of YMCA) mengundang dan meminta Morgan untuk mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus yang baru. Pada sebuah konferensi yang bertempat di kampus YMCA, Springfield tersebut juga dihadiri oleh seluruh instruktur pendidikan jasmani. Dalam kesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim yang pada masing-masing tim beranggotakan lima orang. Dalam kesempatan itu, Morgan juga menjelaskan bahwa permainan tersebut adalah permainan yang dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan dengan sangat leluasa. Dan menurut penjelasannya pada saat itu, permainan ini dapat juga dimainkan oleh banyak pemain. Tidak ada batasan jumlah pemain yang menjadi standar dalam permainan tersebut. Sedangkan sasaran dari permainan ini adalah mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi, dari satu wilayah ke wilayah lain (wilayah lawan). 
2. Sarana dan Prasarana
a. Lapangan Permainan
    Ukuran lapangan bola voli yang umum adalah 9 meter x 18 meter. Garis batas serang untuk pemain belakang berjarak 3 meter dari garis tengah (sejajar dengan jaring). Garis tepi lapangan adalah 5 meter. Menurut Tim Bina Karya Guru (2004: 18), lapangan bola voli mini juga ada perbedaan dengan ukuran lapangan bola voli pada umumnya, yaitu:
  a. Panjang lapangan 12 meter
  b. Lebar lapangan 6 meter
  c. Tinggi net untuk putra 2,10 meter
  d. Tinggi net untuk putri 2 meter
  e. Bola yang digunakan adalah nomor 4  





Ukuran Lapangan Bola Voli Mini
Bola voli mini menurut Depdikbud (1999: 50), adalah permainan bola voli yang dimainkan di atas lapangan yang kecil dengan 2 sampai 4 orang pemain pada tiap-tiap team dan mempergunakan peraturan yang sederhana.
Menurut M Yunus (1992: 188), peraturan permainan bola voli mini merupakan modifikasi dari peraturan bola voli yang sesungguhnya.

 b. Bola
     Bola tersebut memiliki keliling lingkaran 65 hingga 67 cm, dengan berat 260 hingga 280 gram. Tekanan dalam dari bola tersebut hendaknya sekitar 0.30 hingga 0.325 kg/cm2 (4.26-4.61 psi, 294.3-318.82 mbar atau hPa). 
c. Net
    Ukuran tinggi net putra 2,43 meter dan untuk net putri 2,24 meter.
d. Teknik Dasar Bola Voli
     Servis
Servis pada zaman sekarang bukan lagi sebagai awal dari suatu permainan atau sekadar menyajikan bola, tetapi sebagai suatu serangan pertama bagi regu yang melakukan servis. Servis terdiri dari : 
Macam-macam servis
  • Servis atas adalah servis dengan awalan melemparkan bola ke atas seperlunya. Kemudian server melompat untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari atas.
  • Servis bawah adalah servis dengan awalan bola berada di tangan yang tidak memukul bola. Tangan yang memukul bola bersiap dari belakang badan untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari bawah.
  • Servis mengapung adalah servis atas dengan awalan dan cara memukul yang hampir sama. Awalan servis mengapung adalah melemparkan bola ke atas namun tidak terlalu tinggi (tidak terlalu tinggi dari kepala). Tangan yang akan memukul bola bersiap di dekat bola dengan ayunan yang sangat pendek.
Yang perlu diperhatikan dalam servis antara lain:
  • Sikap badan dan pandangan.
  • Lambung ke atas harus sesuai dengan kebutuhan.
  • Saat kapan harus memukul bola.       
  • Passing
  • Passing Bawah (Pukulan/pengambilan tangan ke bawah)
    • Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
    • Tangan dirapatkan, satu dengan yang lain dirapatkan.
    • Gerakan tangan disesuaikan dengan keras/lemahnya kecepatan bola.
  • Passing Ke atas (Pukulan/pengambilan tangan ke atas)
    • Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
    • Badan sedikit condong kemuka, siku ditekuk jari-jari terbuka membentuk lengkungan setengah bola.
    • Ibu jari dan jari saling berdekatan membentuk segitiga.
    • Penyentuhan pada semua jari-jari dan gerakannya meluruskan kedua tangan
    • Menggunakan gerakan kaki untuk menambah power

Smash (spike)

Dengan membentuk serangan pukulan yang keras waktu bola berada di atas jaring untuk dimasukkan ke daerah lawan. Untuk melakukan dengan baik perlu memperhatikan awalan, tolakan, pukulan, dan pendaratan.
Teknik smash
Teknik dalam permainan bola voli dapat diartikan sebagai cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang optimal. Smash adalah suatu pukulan yang kuat di saat tangan kontak dengan bola secara penuh pada bagian atas, sehingga jalannya bola terjal dengan kecepatan yang tinggi, apabila pukulan bola lebih tinggi berada di atas net, maka bola dapat dipukul tajam ke bawah. Smash merupakan pukulan keras yang biasanya mematikan karena bola sulit diterima atau dikembalikan.
Spike adalah bentuk serangan yang paling banyak digunakan untuk menyerang dalam upaya memperoleh nilai suatu tim dalam permainan voli. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa teknik smash atau spike adalah cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan untuk mencapai pukulan keras yang biasanya mematikan ke daerah lawan.
e. Organisasi Bola voli
FIVB (Federation Internationale de Volleyball
PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia)

B. Kombinasi Gerak dalam Permainan Bola Voli
     Dalam permainan bola voli, terdapat gerak lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif. Ketiga gerak ini dapat dikombinasikan dalam permainan bola voli. Sebagai langkah awal pembahasan materi kombinasi gerak dasar dalam permainan bola voli, lakukan kegiatan berikut.
       Bola voli merupakan permainan beregu yang mengutamakan kerja sama tim. Setiap pemain bola voli dituntut memiliki keterampilan dan menguasai gerak dasar permainan bola voli. Salah satu gerak dasar yang harus dikuasai pemain bola voli ialah mengoper bola (passing). Gerak passing dapat dilakukan tanpa berpindah tempat. Gerak passing tanpa berpindah tempat dilakukan dengan mengombinasikan gerak nonlokomotor dan manipulatif. Gerak passing juga dapat dilakukan dengan berpindah tempat.
1. Kombinasi Gerak Nonlokomotor dan Manipulatif dalam Gerakan Passing Bawah
Amati Gambar 1.10! Gerakan passing bawah seperti Gambar 1.10 merupakan bentuk pukulan bola menggunakan lengan bawah untuk memantulkan bola. Saat melakukan passing bawah, kamu harus
meluruskan kedua siku di depan badan dan dirapatkan, agar bola memantul sempurna. Posisi badan sedikit membungkuk, pandangan mengarah ke bola. Passing bawah dilakukan jika bola datang agak rendah. Passing bawah bertujuan agar bola melambung dan memudahkan teman menerima atau memukul bola kembali. Saat melakukan passing bawah, kamu harus memperkirakan kuatnya dorongan terhadap bola. Ketika bola datang dengan kecepatan tinggi, berikan dorongan yang tidak terlalu keras agar bola tidak melambung tinggi. Lakukan passing bawah secara mandiri.
 
 2. Kombinasi Gerak Nonlokomotor dan Manipulatif dalam Gerakan Passing Atas      Apa nama gerakan yang tampak pada Gambar 1.11? Apa perbedaan kedua pada gambar 1.10 dan Gambar 1.11? Bagaimana gerakan yang
dilakukan pada kegiatan tersebut? Kemukakan pendapatmu secara santun
agar mendapat tanggapan dari teman-teman dan gurumu.
Agar kamu mengetahui langkah-langkah gerakan passing atas, Kamu
juga dapat membaca sumber bacaan lain mengenai gerakan passing atas.
Praktikkan langkah-langkah gerakan passing atas bersama temanmu.
Mintalah temanmu menilai praktikmu dan berilah nilai atas praktik
temanmu.
Saat melakukan passing atas, kamu dapat mengombinasikan gerak
nonlokomotor dan manipulatif. Gerak nonlokomotor ditunjukkan dengan
menekuk kaki dan mengayun lengan ke atas. Gerak ini dilakukan tanpa
berpindah tempat. Adapun gerak manipulatif dilakukan dengan mendorong
bola ke atas depan.



 3. Mempraktikkan Gerak Dasar Nonlokomotor dan Manipulatif dalam Gerakan Passing
Passing bawah dan passing atas dalam permainan bola voli mengombinasikan gerak lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif. Gerakan passing juga memerlukan konsentrasi dan koordinasi. Mari, mempraktikkan gerak dasar passing.
a. Passing Bawah
    Pada passing bawah, gerakan mendorong kedua lengan ke atas dan ke depan merupakan contoh gerak nonlokomotor. Memantulkan bola menggunakan lengan merupakan contoh gerak manipulatif. Passing bawah dapat dilakukan dengan cara berikut.
1. Carilah pasangan untuk melakukan aktivitas ini. Setiap pasangan saling berhadapan sejauh 3 meter.
2.Lambungkan bola ke arah pasanganmu. Pasangan memantulkan bola dengan cara mengayunkan       lengan bawah untuk diarahkan kepada temanmu. Bola yang dimainkan tidak boleh terjatuh menyentuh tanah.
3. Setiap pasangan tidak diperkenankan berpindah tempat. Aktivitas passing bawah ini dilakukan selama + 5 menit.
4. Amati gerakan temanmu, kemudian bandingkan dengan gerakanmu. Kemukakan perbandingan gerakanmu kepada gurumu.
b. Passing Atas
Bagaimana cara melakukan gerak dasar passing atas? Passing atas dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1. Siswa mencari pasangan untuk melakukan passing atas. Setiap pasangan saling berhadapan sejauh  3 meter.
2. Siswa melambungkan bola atas ke arah pasangan dengan menggunakan jari-jari dan telapak tangan di atas kepala. Pasangan memantulkan bola ke atas dengan mendorong kedua lengan atas. Bola diarahkan kepada pasangannya. Bola yang dimainkan tidak boleh menyentuh tanah.
3. Setiap pasangan tidak diperbolehkan berpindah tempat. Aktivitas passing atas ini dilakukan selama + 5 menit.
4. Amati gerakan temanmu kemudian bandingkan dengan gerakanmu. Kemukakan perbandingan gerakanmu kepada gurumu.
   Passing bawah dan passing atas merupakan gerak dasar permainan bola voli yang harus kamu kuasai. Praktikkan gerakan tersebut dengan sungguh-sungguh. Jika terampil mempraktikkan gerakan passing bawah dan passing atas, kamu semakin mudah memainkan permainan bola voli. 


DAFTAR RUJUKAN

Bola voli - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas id.wikipedia.org/wiki/Bola_voli

 Aktif Berolahraga: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas V SD/MI / Berton
Supriadi Simamora. -- Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kemendikbud, 2019.
xx, 236 hlm. : ilus. ; 29,7 cm.

Youtube Sofyan Ahmad PJOK KELAS 5 (Kombinasi gerak dasar dalam bola voli)

 

Sabtu, 25 Juli 2020

DUNIA PENDIDIKAN


PELAJARAN 1 ( SEPAK BOLA )

KOMBINASI GERAK DASAR DALAM BERBAGAI PERMAINAN BOLA BESAR

        Kombinasi adalah gabungan. dalam materi yang akan kita bahas ini kita akan mempelajari kombinasi gerak dasar apa saja yang ada di dalam permainan bola besar. kita harus tahu apa saja yang termasuk kedalam permainan bola besar seperti : sepak bola, bola voli, bola basket, bola tangan, futsal, polo air dan masih banyak lagi yang lainnya.

            Permainan bola besar umumnya dilakukan secara beregu. Oleh karena itu, permainan bola besar memerlukan koordinasi, kerja sama, dan sportivitas. Mari, kita berlatih bersama dan bermain bola besar agar kamu sehat dan sportif.

            Pada pelajaran ini, kamu akan mempraktikkan kombinasi gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif melalui permainan bola besar seperti sepak bola, bola voli, dan bola basket. Melalui pembahasan materi ini, kamu diharapkan mampu mempraktikkan kombinasi gerak dasar tersebut dengan benar.

A. PERMAINAN SEPAK BOLA
          Sepak bola adalah olah raga yang populer di dunia. mulai dari kalangan anak-anak, orang tua sampai kaum hawa pun menggemari permainan sepak bola. permainan sepak bola adalah permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu.

1. Sejarah Sepak Bola

           Olahraga sepak bola (permainan menendang bola) dimulai sejak abad ke-2 dan ke-3 sebelum Masehi di Tiongkok. Pada masa Dinasti Han tersebut, masyarakat menggiring bola kulit dengan menendangnya ke jaring kecil. Permainan serupa juga dimainkan di Jepang dengan sebutan Kemari.Di Italia, permainan menendang dan membawa bola juga digemari terutama mulai abad ke-16.

             Sepak bola modern mulai berkembang di Inggris dengan menetapkan peraturan-peraturan dasar dan menjadi sangat digemari oleh banyak kalangan. Di beberapa kompetisi, permainan ini menimbulkan banyak kekerasan selama pertandingan sehingga akhirnya Raja Edward III melarang olahraga ini dimainkan pada tahun 1365. Raja James I dari Skotlandia juga mendukung larangan untuk memainkan sepak bola. Pada tahun 1815, sebuah perkembangan besar menyebabkan sepak bola menjadi terkenal di lingkungan universitas dan sekolah. Kelahiran sepak bola modern terjadi di Freemasons Tavern pada tahun 1863 ketika 11 sekolah dan klub berkumpul dan merumuskan aturan baku untuk permainan tersebut. Bersamaan dengan itu, terjadi pemisahan yang jelas antara olahraga rugby dengan sepak bola (soccer). Pada tahun 1869, membawa bola dengan tangan mulai dilarang dalam sepak bola. Selama tahun 1800-an, olahraga tersebut dibawa oleh pelaut, pedagang, dan tentara Inggris ke berbagai belahan dunia. Pada tahun 1904, asosiasi tertinggi sepak bola dunia (FIFA) dibentuk dan pada awal tahun 1900-an, berbagai kompetisi dimainkan diberbagai negara. olahraga ini juga digemari terutama mulai abad ke-16.

Sejarah sepak bola di Indonesia diawali dengan berdirinya Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di Yogyakarta pada 19 April 1930 dengan pimpinan Soeratin Sosrosoegondo .Dalam kongres PSSI di Sola , organisasi tersebut mengalami perubahan nama menjadi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia. Sejak saat itu, kegiatan sepak bola semakin sering digerakkan oleh PSSI dan makin banyak rakyat bermain di jalan atau alun-alun tempat Kompetisi I Perserikatan diadakan. Sebagai bentuk dukungan terhadap kebangkitan "Sepak Bola Kebangsaan". Paku Buwono X mendirikan stadion Sriwedari yang membuat persepak bolaan Indonesia semakin gencar.

a. Posisi Pemain

             Pada dasarnya, satu tim sepak bola terdiri dari 11 orang yang mana 1 orang penjaga gawang, 2-5 orang pemain bertahan, 2-5 orang pemain tengah, dan 1-3 orang penyerang. Penjaga gawang (kiper) adalah satu-satunya pemain dalam sebuah tim yang boleh menggunakan tangan untuk menghalangi bola menuju gawang dari serangan tim lawan.Umumnya, penjaga gawang mengenakan pakaian (jersey) yang berbeda dengan pemain lainnya. Pemain bertahan (back) memiliki tugas utama untuk menghalangi dan menutup pergerakan tim lawan. Pemain tengah (gelandang/playmaker) biasanya terdiri dari pemain tengah serang yang bermain dekat dengan penyerang dan pemain tengah bertahan yang bermain dekat dengan pemain bertahan. Tugas utama pemain tengah adalah mengatur tempo permainan dan menjadi penyokong peran bek dan striker dalam tim. Terdapat pula pemain sayap (winger) yang bertugas di sisi kanan atau kiri lapangan. Penyerang (striker) memiliki tugas utama untuk mencetak gol ke gawang lawan.

          Kapten tim adalah jabatan seseorang yang terpilih di antara para pemain yang bertugas memimpin dan mengoordinasi para pemain agar bermain secara tim di lapangan. Tanda bahwa pemain sebagai kapten tim adalah atribut ban (armband) yang melingkar pada lengan atas. Pada awal sebuah laga resmi, Kapten dari dua tim menjadi pemain terdepan ketika memasuki area lapangan diikuti kiper dan para pemain lain. Biasanya, seorang Kapten menjadi penendang utama penalti serta sebagai penerima pertama penyerahan piala atau gelar juara sebuah turnamen

b. Aturan Sepak Bola

  • Lapangan Sepak Bola

              Untuk pertandingan internasional dewasa, lapangan sepak bola internasional yang digunakan    memiliki panjang yang berkisar antara 100-120 meter dan lebar 65-75 meter. Di bagian tengah kedua ujung lapangan, terdapat area gawang yang berupa persegi empat berukuran dengan lebar 7.32 meter dan tinggi 2.44 meter. Di bagian depan dari gawang terdapat area penalti yang berjarak 16.5 meter dari gawang. Area ini merupakan batas kiper boleh menangkap bola dengan tangan dan menentukan kapan sebuah pelanggaran mendapatkan hadiah tendangan penalti atau tidak

    Berkas:Football pitch metric.svg

  •  Lama Permainan

              Lama permainan sepak bola normal adalah 2 X 45 menit, ditambah istirahat selama 15 menit di antara kedua babak. Jika kedudukan sama imbang, maka diadakan perpanjangan waktu selama 2 X 15 menit, hingga didapat pemenang, namun jika sama kuat maka diadakan adu penalti. Wasit dapat menentukan berapa waktu tambahan di setiap akhir babak sebagai pengganti dari waktu yang hilang akibat pergantian pemain, cedera yang membutuhkan pertolongan, ataupun penghentian lainnya. Waktu tambahan ini disebut sebagai injury time atau stoppage time

  •  Pelanggaran

Apabila pemain melakukan pelanggaran yang cukup keras maka wasit dapat memberikan peringatan dengan kartu kuning atau kartu merah. Pertandingan akan dihentikan sesaat dan wasit menunjukkan kartu ke depan pemain yang melanggar kemudian mencatat namanya di dalam buku. Kartu kuning merupakan peringatan atas pelanggaran seperti bersikap tidak sportif, secara terus-menerus melanggar peraturan, berselisih kata-kata atau tindakan, menunda memulai kembali pertandingan, keluar-masuk pertandingan tanpa persetujuan wasit, ataupun tidak menjaga jarak dari pemain lawan yang sedang melakukan tendangan bebas atau lemparan ke dalam. Pemain yang menerima dua kartu kuning akan mendapatkan kartu merah dan keluar dari pertandingan.

Kartu merah

Pemain yang mendapatkan kartu merah harus keluar dari pertandingan tanpa bisa digantikan dengan pemain lainnya.Beberapa contoh tindakan yang dapat diganjar kartu merah adalah pelanggaran berat yang membahayakan atau menyebabkan cedera parah pada lawan, meludah, melakukan kekerasan, melanggar lawan yang sedang berusaha mencetak gol, menyentuh bola dengan tangan untuk mencegah gol bagi semua pemain kecuali penjaga gawang, dan menggunakan bahasa atau gerak tubuh yang cenderung menantang, pemain yang berposisi sebagai penjaga gawang melakukan hands ball di luar kotak penalti .

  • Wasit Dan Petugas Pertandingan

            Dalam pertandingan profesional, terdapat 4 petugas yang memimpin jalannya pertandingan, yaitu wasit, 2 hakim garis, dan seorang petugas di pinggir tengah lapangan serta wasit gawang yang berada di pinggir gawang.Wasit memiliki peluit yang menandakan apakah saat berhenti atau memulai memainkan bola. Dia juga bertugas memberikan hukuman dan peringatan atas pelanggaran yang terjadi di lapangan. Masing-masing penjaga garis bertanggung jawab mengawasi setengah bagian dari lapangan. Mereka membawa bendera dengan warna terang untuk menandakan adanya pelanggaran, bola keluar, ataupun offside Biasanya mereka akan bergerak mengikuti posisi pemain belakang terakhir.

            Petugas terakhir memiliki tugas untuk mencatat semua waktu yang sempat terhenti selama pertandingan berlangsung dan memberikan info mengenai tambahan waktu di akhir setiap babak. Petugas ini juga bertugas memeriksa pergantian pemain dan menjadi penghubung antara manajer tim dengan wasit. Dalam beberapa pertandingan, teknologi penggunaan video atau penggunaan orang kelima untuk menentukan ketepatan keputusan wasit mulai digunakan. Misalnya yang menentukan apakah suatu bola telah melewati garis atau apakah seorang pemain berada dalam keadaan offside ketika mencetak gol.

  • Organisasi - Organisasi Sepak Bola

           Organisasi sepak bola internasional terbesar ialah FIFA yang disebut dengan Federation Internationale de Football Association. sedangan di Indonesia PSSI yang disebut dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia dan masih banyak lagi organisasi sepak bola yang lain.

2. Kombinasi Gerak Dalam Permainan Sepak Bola

1. Kombinasi Gerak Lokomotor dan Manipulatif dalam Gerakan Menendang Bola

              Menendang bola merupakan kombinasi gerak lokomotor dan manipulatif yang harus dikuasai pemain. Gerak lokomotor ditunjukkan saat berlari ke arah bola. Gerak manipulatif ditunjukkan saat menendang bola. Bagaimana kombinasi gerak lokomotor dan manipulatif dalam menendang bola?

a. Berlari dan Mengoper Bola
               Amati Gambar 1.3! Gambar 1.3 menunjukkan gerakan berlari dan mengoper bola (passing). Passing dilakukan untuk mengoper bola ke arah teman satu regu. Gerak mengoper harus dikuasai dengan baik oleh pemain agar pola permainan yang diinginkan dapat diterapkan, baik dalam menyerang maupun bertahan. Saat mengoper, tenaga yang dikeluarkan disesuaikan dengan jarak teman yang akan menerima bola.

 
                                   Gambar 1.3 Gerak berlari dan mengoper bola (passing)

b. Berlari dan Menendang Bola ke Arah Gawang
                Cermati Gambar 1.4! Gerakan pada Gambar 1.4 untuk menendang bola ke arah gawang lawan (shooting). Bagian kaki yang mengenai bola saat menendang ialah punggung kaki. Selain punggung kaki, kaki bagian dalam dapat digunakan untuk menendang bola ke arah gawang. Saat
menendang bola dengan punggung kaki, badan agak condong ke depan. Gerakan tangan juga diperlukan untuk menjaga keseimbangan tubuh. Gerakan ini juga diikuti dengan berlari atau berpindah tempat.

    

2. Kombinasi Gerak Nonlokomotor dan Manipulatif dalam Gerakan Menghentikan Bola
              Menghentikan bola merupakan kombinasi gerak nonlokomotor dan manipulatif. Menghentikan bola dilakukan dengan menekuk dan mengangkat satu kaki untuk menahan laju bola dan menguasai bola. Menghentikan bola dapat dilakukan dengan cara berikut

a. Menarik Kaki dan Menghentikan Bola
            Amati Gambar 1.5! Menghentikan bola di tempat merupakan kombinasi gerak nonlokomotor dan manipulatif. Aktivitas ini dilakukan tanpa berpindah tempat. Bagaimana cara melakukannya? Bagian kaki untuk menghentikan bola, ialah bagian dalam, bagian luar, punggung kaki, telapak kaki, dan paha. Bagian kaki menghadap arah datangnya bola. Saat bola mengenai bagian kaki, tarik kaki untuk meredam laju bola. Bola ditendang atau dioper kepada teman satu tim

.

b. Gerak Non lokomotor Meliukkan Badan ke Belakang dan Gerak Manipulatif Menghentikan Bola dengan Kepala
            Amati Gambar 1.6! Gerakan menghentikan bola dengan dada memerlukan ketepatan. Saat bola datang, menghadaplah ke arah datangnya bola. Badan diliukkan ke arah belakang dan kedua lengan ditekuk di samping badan. Saat bola mendekat, tarik badan sedikit ke arah belakang untuk menghentikan bola. Selanjutnya, bola didorong ke depan dan ditendang kepada teman.

c. Meliukkan Badan ke Belakang dan Menghentikan Bola dengan Kepala
           Amatilah Gambar 1.7! Peragakan gerakan menghentikan bola seperti Gambar 1.7. Menghentikan bola dengan kepala diawali pandangan menghadap arah datangnya bola. Badan condong ke belakang dan kedua tangan ditekuk di samping badan. Saat bola mendekat, kepala ditarik ke belakang untuk menghentikan bola. Selanjutnya, bola didorong di depan kaki dan ditendang dengan kaki bagian dalam kepada teman.

3. Kombinasi Gerak Lokomotor dan Manipulatif dalam Gerakan Menggiring Bola
                Gerakan berlari dan menggiring bola merupakan kombinasi gerak lokomotor dan manipulatif. Gerak menggiring bola dilakukan untuk membawa bola melewati lawan menuju ke daerah pertahanan lawan. Gerakan dilakukan dengan berlari sambil mendorong bola secara pelan. Bagian kaki manakah yang digunakan saat menggiring bola? Setidaknya, ada dua cara menggiring bola, yaitu menggunakan kaki bagian dalam dan punggung kaki.

a. Berlari dan Menggiring Bola dengan Kaki Bagian Dalam
           Amatilah gerakan menggiring bola dengan kaki bagian dalam seperti Gambar 1.8! Gerakan ini dapat dikombinasikan dengan berlari (gerak lokomotor). Berlarilah sambil menggiring bola dengan kaki bagian dalam Menggiring bola dengan kaki bagian dalam membuat bola bergulir sesuai arah dan lintasan yang diinginkan. Dalam melakukan gerakan ini, kamu harus memperhatikan pergerakan bola. Menggiring bola dengan kaki bagian dalam biasanya dilakukan dengan lambat. Menggiring bola dengan kecepatan lambat dilakukan untuk mengontrol tempo permainan.

b. Berlari dan Menggiring Bola dengan Punggung Kaki
            Amatilah dan peragakan gerakan seperti Gambar 1.9! Gambar 1.9 menunjukkan gerakan berlari sambil menggiring bola dengan punggung kaki. Menggiring bola dengan punggung kaki biasanya dilakukan dengan gerakan yang cepat. Gerak dilakukan untuk membawa bola secepat mungkin ke daerah lawan. Berlari sambil menggiring bola menunjukkan kombinasi gerak lokomotor dan gerak manipulatif.

 


                                                                    DAFTAR  RUJUKAN

Berton Supriadi Simamora. Aktif Berolahraga Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan kelas V SD/MI/- Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kemendibud,2019

Youtube Al Firdaus El Husen



7 SUMBER DAYA ASET SDN 15 PADANG SARAI

7 SUMBER DAYA ASET SDN 15 PADANG SARAI 7 SUMBER DAYA ASET SDN 15 PADANG SARAI SD Negeri 15 Padang Sarai Sumber: koleksi pribadi ...