7 SUMBER DAYA ASET SDN 15 PADANG SARAI
7 SUMBER DAYA ASET SDN 15 PADANG SARAI
SD Negeri 15 Padang Sarai adalah sebuah Satuan Pendidikan yang
terletak di pinggir kota Padang. Posisinya yang strategis, karena
terletak dipinggir jalan raya membuat siapa saja dapat dengan mudah
menemukan sekolah ini
SD Negeri 15 Padang Sarai hanyalah sekolah kecil dengan luas 512 m2, yang semua tanahnya sudah habis dipakai untuk mendirikan bangunan. Butuh imajinasi dan kreatifitas yang tinggi dari kepala sekolah dan guru-guru untuk menyulap sekolah ini sehingga bisa menjadi taman bermain yang menyenangkan bagi siswa. Suara bising dari lalu lalang kendaraan adalah hal yang biasa bagi kami, karena posisi sekolah yang di pinggir jalan raya. bahkan, suara khas gemerik roda-roda kereta api seakan sedang berpacu dengan matahari yang mulai meninggi sangat akrab sekali di telingan para siswa siswi, sambil sesekali disertai dengan berita tabrakan entah dari ereta api ataupun dari jalan raya.
Terganggukah
dengan keadaan ini? tentu saja sesekali kami merasa terusik. terkadang
guru-guru yang sedang asik menerangkan terpaksa harus berhenti sejenak,
karena deru laju kereta api disertai klaksonnya yang melengking
mengalahkan kerasnya suara kami. Tak jarang, keadaan itu membuat siswa
lupa akan materi yang sedang di pelajari dan kami, yah.. tinggal
mengulanginya lagi.
Itulah segelintir cerita diantara cerita menarik lainnya di sekolah
tempat saya mengabdi semenjak tahun 2012 sampai saat ini, dan semoga
allah berkenan saya bisa terus mengabdi disini. Masih banyak lagi cerita
seru lainnya, yang jika saya ceritakan disini bakal panjaangg,, dan
tentunya nggak nyambung dengan materi, hehe...
Seperti yang telah saya pelajari pada modul "Pemimpin dalam
Pengelolaan Sumberdaya", membaca segala kekurangan bukanlah hal utama
yang membuat kemajuan atau perubahan ke arah yang lebih baik. Namun,
mengkaji kekayaan yang dimiliki, akan memudahkan kita mencapai tujuan
yang kita inginkan. Kekayaan itu bukan hanya materi, tetapi segala macam
aset yang merupakan sumberdaya yang ada di sekolah.
Berikut adalah pemetaan 7 Sumber daya Aset yang menjadi modal bagi SD Negeri 15 Padang Sarai
yang digambarkan pada peta pikiran berikut ini!
Berdasarkan peta pikiran di atas, dapat dijabarkan masing-masing aset tersebut sebagai modal utama sekolah dalam bergerak baik dalam merencanakan maupun melaksanakan program-program sekolah.
Aset SD Negeri 15 Padang Sarai yang pertama adalah modal manusia, yang terdiri dari guru, siswa, tendik, dan Komite sekolah. Guru - guru di SD Negeri 15 Padang Sarai sudah memiliki kualifikasi pendidian S1, yang mana sebahagian besarnya telah memiliki sertifikat pendidik. Kemampuan guru yang heterogen membuat kerjasama dan kolaborasi antara kami berjalan dengan baik. Meskipun beberapa diantara kami akan memasuki masa purna bhakti, tak menyurutkan semangat dan keaktifan dari mereka untuk bekerjasama dalam menjalankan program-program sekolah. Selain guru, Tenaga pendidik di SD Negeri 15 Padang Sarai juga memiliki ijazah yang linear dengan profesi mereka, sehingga memudahkan mereka dalam bekerja dan memahami tugas-tugas yang akan di kerjakannya. Kolaborasi antara guru-guru tidak terlepas dari peran kepala sekolah Ibu Mursanti, S.Pd. Seorang kepala sekolah yang energik, mengayomi dan memberi kesempatan seluas-luasnya kepada guru-guru untuk berinovasi dan berkarya serta mengikuti pembaharuan-pembaharuan dengan terus belajar. Beliau juga memiliki prestasi, diantaranya pernah menjadi IK untuk Kepala Sekolah di Kota Padang. Sebagai Kepala Sekolah di sebuah sekolah inti, beliau tidak hanya membawahi guru-guru yang ada di sekolah saja, melainkan juga sebagai ketua gugus dari beberapa sekolah yang ada di gugus X. Namun kemauan belajar dan mengupdate ilmu membuat beliau enjoy dengan jabatan yang beliau emban saat ini, dan tidak mengalami kendala yang berarti dalam pelaksanaannya.
Selain Guru, SD Negeri 15 Padang Sarai juga memiliki siswa dengan latar belakang dan kemampuan yang heterogen, namun mau bekerjasama dan saling membantu. kegiatan tutor sebaya merupakan hal yang akrab bagi mereka dalam proses pembelajaran, karena mereka dibiasakan untuk saling berbagi dan membantu dengan teman yang membutuhkan bantuan.
Siswa yang mau berkolaborasi dan bekerjasama tidak terlepas dari peran orang tua yang sangat berperan aktif dalam memantau proses pembelajaran anaknya, baik di rumah maupun di sekolah, serta mendukung sepenuhnya program-program sekolah. hal ini di tunjukkan dengan partisipasi aktif dari orang tua dalam kegiatan-kegiatan sekolah seperti perlombaan antar orang tua, paguyuban kelas, dan kegiatan lainnya.
Terjalinnya hubungan baik dan kerjasama antara guru, siswa, tendik dan orang tua siswa tidak terlepas dari peran serta komite selah sebagai penyambung lidah antara orang tua siswa dengan sekolah. Untuk menjalankan perannya itu, komite sekolah SD Negeri 15 Padnag Sarai selalu menyediakan waktunya jika sewaktu-waktu di ajak berdiskusi mngenai sekolah, sehingga segala macam kegiatan yang berlangsung di sekolah dilakukan sepengetahuan komite sekolah tersebut.
Modal yang kedua adalah modal sosial. Melakukan sesuatu dengan cara bergotong royong, baik dengan warga sekolah, maupun dengan orang tua siswa adalah salah satu ontoh modal sosial dari SD Negeri 15 Padang Sarai. selain itu, sekolah juga dikelilingi oleh masyaraat yang peduli akan pendidikan, serta mau berkontribusi dalam menyumbangkan tenaga dan pikirannya demi kemajuan sekolah.
Modal yang ketiga adalah Modal Fisik. SD Negeri 15 Padang Sarai sudah
memilii gedung sendiri, yang di butia sudah adanya sertifiat dari
notaris. Gedung tersebut terdiri atas Ruangan Kepala Sekolah, Ruangan
Guru, Ruangan Tata Usaha, 9 Ruangan kelas, MUshalla, wc siswa laki-laki
dan perempuan yang sudah terpisah, UKS, mushalla, pustaka dan gudang.
Modal yang ke empat adalah modal agama dan budaya. Agama siswa yang
heterogen, membuat toleransi beragama sangat di junjung tinggi disini.
siswa saling menghargai agama dan serta tata cara beribadah agama
masing-masing, sehingga bentrokan antar siswa dengan agama yang berbeda
tidak pernah terjadi.
Selain agama yang heterogen, siswa juga berasal dari daerah dan latar
belakang ekonomi yang berbeda. namun perbedaan itu tidak serta merta
menjadi jurang pemisah antara mereka, melainkan menjadi pengikat tali
persaudaraan. hal ini membuat siswa saling berbaur dan saling belajar
dan memahami budaya dan kebiasaan masing-masing.
Modal yang ke lima adalah modal Politik, berupa kerjasama yang terjalin antara SD Negeri 15 Padang Sarai dengan instansi lain, baik instansi pemerintahan maupun swasta, seperti dinas sosial dalam program sekolah ramah anak, dinas lingkungan hidup dalam program Adiwiyata, BPBD dalam program Sekolah Aman Bencana, Puskesmas Anak Air dalam program-program kesehatan, BROMOB Padang Sarai dalam kegiatan penyemprotan sekolah, Polsek Koto Tangah dalam kegiatan sosialisasi Narkoba dan kejahatan - kejahatan yang mungkin dialami oleh siswa.
Selain kerjasama lintas organisasi, SD Negeri 15 Padang Sarai juga menjalin kerjasama dengan media massa seperti koran Padang yang melakukan liputan seputar kegiatan sekolah, dan kerjasama dengan TV Nasional, berupa peliputan kegiatan ekstrakurikuler siswa yang di siarkan dalam acara Fun Talent RTV.
Modal yang ke enam adalah modal finansial. dalam menjalankan segala macam kegiatan, suatu sekolah membutuhkan anggaran biaya yang dapat dimanfaatkan sewaktu-waktu, baik anggaran rutin maupun tidak. Anggaran biaya tersebut termasuk ke dalam modal finansial atau modal keuangan. Modal finansial SD Negeri 15 Padang Sarai diantaranya adalah Dana BOS sebagai sumber dana utama, DAK, dan dana kewirausahaan. Untuk menunjang kemampuan siswa dalam berwirausaha, SD Negeri 15 Padang Sarai juga membuat Budikdamber (Budidaya Ikan di Dalam Ember), dan bercocok tanam dengan metode Hidroponik yang dikelola oleh siswa mulai dari perawatan, sampai penjualan.
Modal yang ke tujuh adalah modal lingkungan alam. SD Negeri 15 Padang
Sarai berada pada lokasi yang strategis, yaitu di pinggir jalan raya.
Di seberang jalan, terdapat Christine Hakim Ide Park, yang bisa di
manfaatkan untuk pembelajaran renang dan kegiatan wawancara pada materi
kegiatan ekonomi. Pesisir pantai yang juga dapat di jangkau dalam waktu
20 menit, juga sering dimanfaatkan sebagai penyegaran proses
pembelajaran yang selalu dilaksanakan di dalam kelas dengan membawa
siswa belajar sambil menikmati alam pada materi yang terkait dengan
pesisir pantai tentunya. Selain itu, kondisi perbukitan yang juga dapat
di jangkau dalam waktu 30 menit saja juga sering dimanfaatkan untuk
kegiatan study wisata, serta ekstrakurikuler seperti pramuka, karate,
dan lain sebagainya.